Semula, rencana MTQ akan digelar tanggal 9 s/d 15 Oktober 2019. Namun karena pada waktu yang sama, akan digelar penyelengraan Munas MUI 2019 di NTB. Maka gelaran MTQ dimajukan tanggal 3 sd 10 Oktober 2019.
“Karena ada penyelenggaraan Munas MUI, kita rubah menjadi tanggal 3 sampai 10 Oktober 2019,” jelas Sekda Lombok Barat, H.Moh.Taufiq dihadapan perwakilan Biro Kesra Pemprov NTB, Ketua LPTQ Provinsi NTB, Ketua DPRD Lomok Barat, Asisten II Pemkab Lombok Barat, Ketua LPTQ Kabupaten Lombok Barat, Angota Forkopinda Lombok Barat, Camat Gerung, sejumlah pimpian OPD serta Event Organizer (EO) MTQ XXVIII NTB tahun 2019.
“Kita juga akan menampilkan tarian kolosal yang melibatkan puluhan penari latar dan utama,” sebut sekda. Namun dia meminta, tarian ini jangan sampai mengalahkan tampilah agenda utama penyelnggaraan MTQ, sehingga akan berdampak pada cabang-cabang yang dilombakan.
Dikatakan sekda, ada yang menaik pada agenda MTQ ini, dimana pada sesi Pawai Taaruf akan mengusung tema “Pawai Taaruf Nasional”. Maka, pawai ini akan diikuti juga oleh kelompok atau komunias non Muslim.
Dalam ekspose tersebut, pihak EO, juga memaparkan denah panggung serta rencana tampilan tarian kolosal yang sarat nuansa islami. Rencananya, panggung berada di sebelah utara Bencingah menghadap ke timur.
Di tempat yang sama, Ketua LPTQ NTB, DR.H.Zaidi Abdad mengakui, dari sekian kali penyelenggaraan MTQ, hanya kabupaten Lombok Barat yang dirasa lebih siap dari awal. Untuk itu kata Abdad, sudah sepantasnya kalau kabupaten Lombok Barat diberi apresiasi dan aplaus yang meriah. Namun kata dia, masalah tempat penginapan kontingen, sesuai keputusan rapat kerja LPTQ NTB, penyelnggaraan MTQ XXVIII di Lombok Barat, masalah konsumsi, transportasi dan akomodasi ditanggung oleh masing-masing Pemda kabupaten/kota. Ini sesuai dengan pagu anggaran yang ada pada DPA kabupaten/kota bersangkutan.
Hal ini, disampaikan juga oleh Ketua LPTQ Lombok Barat bahwa, jika kontingen daerah akan diinapkan di rumah warga, maka kabupaten/kota akan merasa kesulitan mempertanggungjawabkan anggaran yang digunakan.
Dicontohkan, Kabupaten Sumbawa sudah sejak awal memesan Hotel Madani dengan menggunakan anggaran yang mereka punya. Namun, jika pihak penyelenggaran bersikeras menginapkan kontingen di wilayah Senggigi, itu bisa-bisa saja, tetapi pada rapat berikutnya, seluruh GM Hotel supaya diundang rapat. Gunanya untuk kesiapan akomodasi hotel serta singkronisasi masalah diskon harga.
Komentar